KUNJUNGAN: Tim Penilai LSS Nasional berkunjung ke SD Islam Terpadu Insan
Mulya Putussibau, kemarin (25/5). Kedatangan mereka disambut
siswa-siswa sekolah tersebut dengan didampingi Wabup Antonius L Ain
Pamero.
PUTUSSIBAU –
Rombongan Tim Penilai Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat Nasional Tahun
2016, Rabu (25/5), melakukan penilaian terhadap Sekolah Dasar Islam
Terpadu (SDIT) Insan Mulya Putussibau. Sekolah tersebut, sebagaimana
diketahui, menjadi wakil Kalbar di tingkat nasional dalam LSS tahun ini.
Mereka menjadi duta Kalbar setelah berhasil menjuarai LSS tingkat
Kabupaten dan Provinsi Kalbar.
Ketua Tim Penilai LSS Tingkat Nasional, Parina Andayani, menyebutkan,
dalam penilaian kali ini, ada empat kementerian yang dilibatkan dalam
penilain sekolah sehat. Yakni, disebutkan dia, Kementerian Pendidikan
dan Budaya, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama, serta
Kementrian Kesehatan. Dilibatkannya empat kementerian itu, menurutnya,
dikarenakan banyaknya aspek yang harus dinilai dalam LSS tingkat
nasional.
"Ada banyak aspek yang dinilai oleh kami," tuturnya. Parina
menjelaskan mengenai hal-hal yang dinilai dalam LSS tingkat nasional
adalah penilaian terhadap tim pembina UKS tingkat provinsi, kabupaten
kota, dan kecamatan. Selain itu, juga ada penilaian terhadap sekolah
dengan aspek kebersihan sarana prasarana kelas, ruang guru, kantin,
toilet, air bersih dan untuk cuci tangan.
Demikian juga dengan tempat ibadah, kondisi tempat sampah dan UKS.
Dia mengatakan, penilaian terhadap perilaku kesehatan anak didik
diantaranya pengetahuan tentang UKS dan perilaku hidup bersih dan dan
sehat serta penilaian terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan. "LSS ini
penting untuk merangsang dan memotivasi siswa-siswi sekaligus membangun
karakter bangsa,” ungkapnya.
Ia mengatakan, menjaga kesehatan di lingkungan sekolah perlu
tanggungjawab bersama. Dengan lingkungan dan perilaku yang bersih dan
sehat , maka akan melahirkan generasi penerus yang sehat. Pada
kesempatan yang sama, Dwi Prapita Sari Kepsek SDIT Insan Mulya
Putussibau mengungkapkan, sekolah Islam swasta ini berkomitmen untuk
mewujudkan SDIT Insan Mulya sebagai sekolah sehat.
Komitmen dari para tenaga pengajar yang ada di lingkungan sekolah
tersebut di implementasikan dengan membuat program di internal sekolah.
Selanjutnya mencari SKPD atau lembaga lainnya yang dapat diajak untuk
bekerjasama dalam mewujudkan komitmen yang ingin dicapai tersebut.
"Internal maupun external SDIT telah berkomitmen mewujudkan sekolah ini
sebagai sekolah sehat,” jelasnya.
Dijelaskannya, untuk sistem proses belajar mengajar di sekolah
tersebut masuk dari pukul 07.00 hingga 13.45 Wib. Dimana anak-anak pada
Pukul 07.45 Wib sholat Dhuha, selanjutnya diteruskan dengan mengaji dan
menghafal Al-qur'an.Pukul 09.00 Wib anak-anak diberikan senek time
(makanan ringan). "Pada pukul 09.00 hingga 12.00 Wib anak-anak baru
mengikuti pelajaran normal,” tuturnya.
Dia mengatakan, setelah sholat zuhur berjamaah dilanjutkan makan
siang bersama antara guru dan murid sekaligus menjalin kedekatan. Wakil
Bupati Kapuas Hulu Antonius L. Ain Pamero mengaku bangga atas prestasi
yang diraih SDIT Insan Mulya ini karena mengharumkan nama Kapuas Hulu.
"Mengikuti LSS sampai ke tingkat nasional tidak mudah karena melalui
proses panjang,” ungkapnya.
Bahkan, Anton Pamero tidak menyangka SDIT Insan Mulya ini bisa lolos
dalam LSS tingkat nasional. Karena untuk masuk ke tingkat nasional
tidaklah mudah. Dirinya pun tak bisa membayangkan sekolah yang berada
diujung Kalbar ini memiliki prestasi membanggakan. "Bisa dibayangkan
jika orang mau ke Kapuas Hulu harus mengeluarkan biaya cukup besar dan
jarak yang jauh,” paparnya.
Dengan kedatangan tim penilai LSS tingkat nasional, pihaknya bukan
menjadi juara yang diutamakan, melainkan ada nilai yang dapat diambil
dari pencapaian sekolah ini ke tingkat nasional. Ini menunjukan adanya
kerjasama yang terbangun dengan baik anatar pihak swasta, masyarakat dan
pemerintah. Bersatu membantu sekolah ini sehingga bisa lolos ke tingkat
nasional pada LSS ini.(aan)
*Sumber :http://www.pontianakpost.com/insan-mulya-siap-wakili-kalbar