KUNJUNGAN: Tim Penilai LSS Nasional berkunjung ke SD Islam Terpadu Insan
Mulya Putussibau, kemarin (25/5). Kedatangan mereka disambut
siswa-siswa sekolah tersebut dengan didampingi Wabup Antonius L Ain
Pamero.
Ketua Tim Penilai LSS Tingkat Nasional, Parina Andayani, menyebutkan, dalam penilaian kali ini, ada empat kementerian yang dilibatkan dalam penilain sekolah sehat. Yakni, disebutkan dia, Kementerian Pendidikan dan Budaya, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama, serta Kementrian Kesehatan. Dilibatkannya empat kementerian itu, menurutnya, dikarenakan banyaknya aspek yang harus dinilai dalam LSS tingkat nasional.
"Ada banyak aspek yang dinilai oleh kami," tuturnya. Parina menjelaskan mengenai hal-hal yang dinilai dalam LSS tingkat nasional adalah penilaian terhadap tim pembina UKS tingkat provinsi, kabupaten kota, dan kecamatan. Selain itu, juga ada penilaian terhadap sekolah dengan aspek kebersihan sarana prasarana kelas, ruang guru, kantin, toilet, air bersih dan untuk cuci tangan.
Demikian juga dengan tempat ibadah, kondisi tempat sampah dan UKS. Dia mengatakan, penilaian terhadap perilaku kesehatan anak didik diantaranya pengetahuan tentang UKS dan perilaku hidup bersih dan dan sehat serta penilaian terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan. "LSS ini penting untuk merangsang dan memotivasi siswa-siswi sekaligus membangun karakter bangsa,” ungkapnya.
Ia mengatakan, menjaga kesehatan di lingkungan sekolah perlu tanggungjawab bersama. Dengan lingkungan dan perilaku yang bersih dan sehat , maka akan melahirkan generasi penerus yang sehat. Pada kesempatan yang sama, Dwi Prapita Sari Kepsek SDIT Insan Mulya Putussibau mengungkapkan, sekolah Islam swasta ini berkomitmen untuk mewujudkan SDIT Insan Mulya sebagai sekolah sehat.
Komitmen dari para tenaga pengajar yang ada di lingkungan sekolah tersebut di implementasikan dengan membuat program di internal sekolah. Selanjutnya mencari SKPD atau lembaga lainnya yang dapat diajak untuk bekerjasama dalam mewujudkan komitmen yang ingin dicapai tersebut. "Internal maupun external SDIT telah berkomitmen mewujudkan sekolah ini sebagai sekolah sehat,” jelasnya.
Dijelaskannya, untuk sistem proses belajar mengajar di sekolah tersebut masuk dari pukul 07.00 hingga 13.45 Wib. Dimana anak-anak pada Pukul 07.45 Wib sholat Dhuha, selanjutnya diteruskan dengan mengaji dan menghafal Al-qur'an.Pukul 09.00 Wib anak-anak diberikan senek time (makanan ringan). "Pada pukul 09.00 hingga 12.00 Wib anak-anak baru mengikuti pelajaran normal,” tuturnya.
Dia mengatakan, setelah sholat zuhur berjamaah dilanjutkan makan siang bersama antara guru dan murid sekaligus menjalin kedekatan. Wakil Bupati Kapuas Hulu Antonius L. Ain Pamero mengaku bangga atas prestasi yang diraih SDIT Insan Mulya ini karena mengharumkan nama Kapuas Hulu. "Mengikuti LSS sampai ke tingkat nasional tidak mudah karena melalui proses panjang,” ungkapnya.
Bahkan, Anton Pamero tidak menyangka SDIT Insan Mulya ini bisa lolos dalam LSS tingkat nasional. Karena untuk masuk ke tingkat nasional tidaklah mudah. Dirinya pun tak bisa membayangkan sekolah yang berada diujung Kalbar ini memiliki prestasi membanggakan. "Bisa dibayangkan jika orang mau ke Kapuas Hulu harus mengeluarkan biaya cukup besar dan jarak yang jauh,” paparnya.
Dengan kedatangan tim penilai LSS tingkat nasional, pihaknya bukan menjadi juara yang diutamakan, melainkan ada nilai yang dapat diambil dari pencapaian sekolah ini ke tingkat nasional. Ini menunjukan adanya kerjasama yang terbangun dengan baik anatar pihak swasta, masyarakat dan pemerintah. Bersatu membantu sekolah ini sehingga bisa lolos ke tingkat nasional pada LSS ini.(aan)
*Sumber :http://www.pontianakpost.com/insan-mulya-siap-wakili-kalbar
0 komentar:
Posting Komentar